Kamis, 27 Juni 2013

Fantasiku tentang kamu

Berkhayal soal tatanan bintang dan susunan awan sejak sore hingga malam, dan berujung bisa aku lihat secara langsung lewat batas yang dekat.
Lembutnya hembusan angin jalanan dan bentuk awan itu. Iya awan itu. Aku kerap menengadahkan kepalaku ke atas. Menatap rangkaian awan yang seolah berjalan mengikutiku pergi. Yang aku pikirkan cuma satu, itu kamu.
Tiba ditujuan.
Saat aku bisa melihat gelombang-gelombang raksasa pengaruh senja. Birunya hingga menjadi hitam. Dari ujung sebelah barat, kilauan pantulan cahaya senja itu menyapa dan berpamit kepadaku. Aku duduk diatas pasirnya. Menatap ke arah kerajaan megah, lautan. Luar biasa. Yang aku pikirkan masih sama seperti apa yang aku lihat saat aku mendongak lagi. Awan ini, masih ada disini.
Perjalanan pulang. Kami melewati tempat tergelap dan menyeramkan yang baru sekali aku lewatin. Jalanan yang hancur tanpa lampu penerangan. Inilah gua terbuka yang hebat, sukses membuatku berfikiran kesana kemari berfikir tentang tahayul kuno.
Aku lihat ke atas. Bukan diatas kepalaku, tapi disudut lain atas bukit yang lebih gelap. Awan lagi..
Aku selalu berfikir itu semua kamu. Kamu mendampingi walaupun nyatanya tetap gak ada.
Digelapnya jalan aku melihat sebaran bintang. Lagi-lagi ada awan ditengahnya~
Aku melihat dan berkhayal itu semua adalah kamu. Pandangan mata yang terpusat pada pupil, pupil itu awan dan bagian lainnya bintang.
Konyol memang fantasi ini. Tapi aku tetap tak peduli..

Tidak ada komentar: